Tayangan halaman minggu lalu

Senin, 18 Mei 2015

[Review] Incomplete Life / Misaeng (미생) Korean Drama



Tentang Drama :
Judul                : Misaeng (미생)
Sutradara         : Kim Won Suk
Penulis             : Yoon Tae Ho (Original Comic)Jung Yoon Jung
Penayangan     : tvN
Episode           : 20
Masa tayang    : October 17 - December 20, 2014. Setiap Jumat dan Sabtu 20:30 Waktu Korea
Bahasa             : Korea
Negara             : Korea Selatan
Pemain                 :
1.       Siwan – Jang Geu Rae
2.       Lee Seung Min – Oh Sang Sik
3.       Kang Sora – Ahn Yeung Yi
4.       Kang Ha-neul – Jang Baek-ki
5.       Byun Yo Han – Han Suk Yeol
6.       Kim Dae Myung – Kim Dong Sik
7.       Shim Eun Jung – Sun Ji Young
8.       Park Hae Joon – Chun Gwan-Woong
9.       Lee Kyoung-Young - Executive Director Choi Young-Hoo
10.   Kim Jong-Soo - Department Head Kim Boo-Ryeon (Sales Headquarter)
11.   Ryu Tae-Ho - Section Chief Ko Dong-Ho (Sales Team 2)
12.   Oh Min-Seok - Assistant Manager Kang (Steel Team)
13.   Kim Jung-Hak - Section Chief Lee Seok-Joong (IT Sales Team)
14.   Choi Gwi-Hwa - Assistant Manager Park (IT Sales Team)
15.   Hwang Seok-Jeong - Department Manager Kim Sun-Joo (Finance Team)
16.   Kim Hee-Won - Section Chief Park Jong-Sik (Sales Team 3)
17.   Son Jong-Hak - Department Head Ma (Resources Team)
18.   Jun Suk-Ho - Assistant Manager Ha Sung-Joon (Resources Team 2)
19.   Jung Hee-Tae - Section Chief Jung Hee-Seok (Resources Team 2)
20.   Shin Jae-Hoon - Assistant Manager Yoo Hyeong-Gi (Resources Team 2)
21.   Jang Hyuk-Jin - Section Chief Moon Sang-Pil (Fiber Team)
22.   Tae In-Ho - Assistant Manager Sung Joon-Sik (Fiber Team)
23.   Nam Kyoung-Eub - One International CEO
24.   Seo Yoon-A - Lee Eun-Ji
25.   Yeo Ui-Joo - Jang Ki-Suk
26.   Yoon Jong-Hoon - Lee Sang-Hyun
27.   Lee Seung-Joon - Shin Woo-Hyun
28.   Kim Kyeong-Ryong - Department Head Lee Shin-Tae (Sales Headquarter)
29.   Kim Won-Hae - Deputy Department Head Park Young-Ho (Sales Team 3)
30.   Song Jae-Ryong - Seo Jin-Sang (Chinese factory manager)
31.   Choi Jae-Woong - Jordanian branch employee
32.   Min Bok-Gi - Kim Sang-Yeob
33.   Sung Byoung-Sook - Geu-Rae's mother
34.   Nam Myung-Ryul - Geu-Rae's go teacher
35.   Oh Yoon-Hong - Oh Sang-Sik's wife
36.   Lee Si-Won - Ha Jung-Yeon
37.   Jeon Jin-Ki - Young-Yi's father
38.   Kim Ki-Bang - One International Employee (cameo)
39.   Lee Joon-Hyuk - One International Employee (cameo)
40.   Kim Ho-Chang - One International Employee (cameo)
41.   Lee Doll-Hyung - Byeon Hyeong-Chul (cameo)
42.   Jung Soo-Young - employee from headquarters (cameo)
43.   Oh Jung-Se - husband of woman having affair with Assistant Manager Sung (cameo)
44.   Jung Eui-Gap - Moon Choong-Gi (cameo)
45.   Jung Suk-Yong - Department Head Hwang (cameo)
46.   Park No-Shik - Deputy Department Head Ham (cameo)
47.   Song Young-Jae - Team Leader of Korea Baduk Association (cameo)
48.   Song Young-Kyu - One International Director (cameo)
49.   Yoo Jae-Myung - factory employee (cameo)

Sinopsis :
             Jang Geu Rae, karyawan magang karena memiliki koneksi yang kemudian menjadi karyawan kontrak. Jang Geu Rae (Siwan) menjadi karyawan kontrak selama 2  tahun di Perusahaan Trader Internasional One international. Ia berjuang bersama kawan yang lain di tim penjualan 3 dipimpin oleh Oh Sang Sik. Meski telah bekerja keras, pada akhirnya dia harus tetap berhenti dari pekerjaannya di One International karena statusnya tidak bisa diperpanjang atau dirubah menjadi karyawan tetap.

Review :
            Drama ini merupakan adaptasi webtoon dengan judul yang sama. Karena sambutan yang cukup antusias dari pembaca, webtoon ini kemudian diadaptasi menjadi ftv, baru kemudian dirilis bentuk serial sebanyak 20 episode. Ide drama ini menceritakan tentang kehidupan manusia yang tidak selalu sempurna. Dalam hidup setiap manusia pasti ada hal yang tidak bisa kita sempurnakan, ada hal yang membuat kita kecewa atau tidak nyaman meski kita berusaha untuk menjadikan segalanya sempurna.
            Alur drama ini, dalam film disebut “Fore Shadowing”, artinya kejadian sekarang (di Yordania, sebagian Episode 1) kemudian loncat ke masa lalu (sebagian episode 1 hingga sebagian episode 20), kemudian diakhiri dengan adegan sekarang (sebagian akhir episode 20). Ada beberapa drama atau film yang menggunakan alur ini, meski memang sebenarnya untuk drama dan film memiliki kesulitan berbeda, terutama saat memotong adegan atau panjangnya durasi. Yang sedikit unik dari drama ini adalah durasi tiap episode yang bisa dikatakan cukup panjang, lebih dari satu jam, bahkan episode pertama sampai 1,5 jam dan episode terakhir hampir satu setengah jam. Durasi drama di Korea memang berbeda menyesuaikan dengan karakter stasiun tv asal. Yang cukup unik jika dicermati stasiun tv asal drama ini memiliki iklan memotong siaran, tidak berada di awal atau akhir siaran. Sehingga bisa dibayangkan berapa lama durasi drama itu tayang jika tanpa iklan saja sudah 1,5 jam.
               Tiap episode dalam drama ini menampilkan konflik yang berbeda, sehingga menjadi terasa begitu lambat karena tidak semua drama memiliki konflik lengkap (orientasi, konflik, klimaks, antiklimaks, resolusi). Namun drama ini mampu menyajikan hal tersebut dengan baik sehingga menarik minat penonton. Buktinya rating drama ini cukup tinggi di seluruh Korea.
             Kemampuan drama ini menarik minat penonton tidak lepas dari karakterisasi tokoh yang ada. Drama ini bahkan menyediakan satu tim khusus, untuk memberikan semacam “advice” pada pemain, sutradara atau kru lain dalam proses produksi drama. Sang Sutradara memang menginginkan drama ini nampak benar-benar nyata, karena nyata itulah yang inti drama ini. Kekuatan drama ini adalah mampu memvisualisasikan kejadian sehari-hari senyata mungkin. Meskipun demikian, perlu diperhatikan untuk ekspresi dan artikulasi kata masih perlu diperkuat. Beberapa kali ekspresi yang tertangkap kurang tepat, misalnya sikap datar, bingung, marah, tatapan mata terkadang tampak seperti mengingat atau kosong masih muncul namun tidak terlalu banyak, masih cukup tertutup oleh lainnya. Dalam dialog beberapa juga terasa masih kaku seperti menghafal meskipun bukan adegan menghafal sesuatu, namun hal tersebut wajar mengingat kisah mengenai perusahaan trader membutuhkan bukan hanya memahami naskah, namun memahami lingkungan kerja, termasuk istilah, perilaku dan percakapan yang tentunya ada perbedaan antara seorang trader dengan bukan trader.
            Unsur teknis dalam drama antara lain adalah fokus kamera. Dalam drama ini beberapa kali tertangkap ketika kamera fokus pada tokoh tertentu saat berbicara atau sekedar shoot saja, wajah tokoh lain tidak dalam area fokus sehingga blur, hal itu cukup mengganggu karena tidak zoom in pada salah satu tokoh, lebih baik jika memang hanya ingin fokus pada satu tokoh cukup zoom tokoh tersebut sehingga wajah tokoh lain yang blur tidak ikut terekam. Kemudian juga efek yang dimunculkan sebagai bentuk dramatisasi dalam drama, seperti sayap dengan bulu-bulunya, mata yang berbinar, dan lainnya, sebagian ada yang tampak terlalu dramatis sehingga rasa nyata menjadi sedikit berkurang. Mungkin menyesuaikan dengan webtoon asal, meskipun demikian beberapa efek menjadi adegan kunci yang luar biasa dan patut diacungi jempol, seperti adegan sayap ditambah sedikit melayang.
            Sebelumnya telah dijelaskan mengenai konflik di setiap episode. Satu keunikan lain dari drama ini ialah konflik tidak dimonopoli tokoh utama, artinya tidak semua konflik yang muncul berkaitan dengan tokoh utama. Hal ini memang jarang bahkan belum pernah ada pada drama atau film lain dimana setiap pemain memiliki konflik masing-masing dan mampu memiliki porsi yang seimbang diantara konflik tersebut. Pada special episode drama ini dijelaskan ada dua setting kantor yang disiapkan di dua tempat yang berbeda. Setting dibuat sangat sempurna sehingga penonton bahkan bisa jad tidak menyadari bahwa setting kantor itu berada di dua tempat yang berbeda, setting sangat mirip sehingga sangat halus dan tidak terasa perbedaan setting karena tempat yang berbeda.
Hal lain yang memberatkan bobot drama ini karena memang pesan yang terkandung sangat padat. Filosofi Baduk (Semacam permainan Catur Korea) bisa membuat merinding. Tidak banyak orang menyadari betapa kuat filosofi dari sebuah permainan yang terdiri dari papan dan bidak berbentuk seperti batu itu. Luar biasa memang, drama ini menunjukkan pada kita bahwa setiap nafas hidup itu sangat menentukan nafas kita berikutnya. Setiap langkah yang kita buat menentukan langkah kita berikutnya. Hidup  itu pilihan dan tiap pilihan ada resiko yang kita dapatkan. Itulah makna dari ketidaklengkapan, pasti ada hal yang kurang dalam hidup karena kita tidak mungkin memenuhi semuanya. Itulah mengapa drama ini berjudul Misaeng yang bermakna “Incomplete Life”, bukan Baduk meskipun filosofi baduk begitu kuat, karena drama ini memvisualisasikan filosofi Misaeng dalam Baduk, artinya hanya sebagian dari Baduk itu sendiri.
           Drama ini menunjukkan pada kita nilai perjuangan, kehidupan, dan tentunya ketidaklengkapan. Hidup bukanlah dongeng yang selalu happy ending, dimonopoli tokoh utama saja. Dalam hidup semua orang punya peran seimbang, tidak ada dominasi yang berlebihan antara satu sama lain, yang ada adalah saling melengkapi satu sama lain. Drama ini sangat cocok ditonton terutama bagi yang belum memiliki pengalaman akan dunia kerja, bagi yang sudah bekerja, drama ini bisa menjadi semacam cermin tentang bagaimana kita menjalani hidup dan bagaimana kita mengatasi masalah. Kita harus sadar bahwa bukan hanya satu orang saja yang punya masalah, semua orang punya masalah, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah, kita tidak bisa membayangkan kehidupan sebagai satu hal yang sederhana. Kehidupan merupakan satu hal yang begitu rumit dengan masalah yang beraneka ragam. Meskipun demikian kita tidak boleh terlena atau terbebani, kita harus menghadapinya dengan penuh rasa keyakinan bahwa itulah hidup dan kita harus menjalaninya apapun yang terjadi. Jangan pernah menghindarinya karena hal itu tidak mungkin terjadi.
                       Tertarik menyaksikannya? Siapkan waktu dan tentunya camilan yang cukup mengingat panjangnya durasi. Mungkin perlu juga disiapkan kamus istilah perdagangan untuk membantu istilah yang belum benar dipahami. Selamat menonton!!!




Sumber Foto dan Tentang Drama diambil dari Asianwiki

Selasa, 12 Mei 2015

[REVIEW] Liar Game (라이어게임) (Korean Drama)


Tentang Drama :
Judul                 : Liar Game (라이어게임)
Sutradara          : Kim Hong-Sun
Penulis             : Shinobu Kaitani (manga), Yoo Yong-Jae
Penayangan     : tvN
Episode            : 12
Masa tayang     : October 20 - November 18, 2014. Setiap Senin dan Selasa 23:00 Waktu Korea
Bahasa             : Korea
Negara             : Korea Selatan
Pemain                 :
          1.       Lee Sang-yoon - Cha Woojin
          2.       Kim So-Eun - Nam Da Jung
          3.       Shin Sung Rok - Kang Do-Young
  1. Cha Soo-Yeon - Lee Yoon-Joo (PD reality show "Liar Game”)
  2. Choi Jin-Ho – Direktur Stasiun TV Jang
  3. Lee Si-Hoo - Choi Sung-Joon
  4. Choi Yoon-So - Koo Ja-Young (reporter majalah)
  5. Jang Seung-Jo - Kim Bong-Geun
  6. Kang Ho - Presiden Bae
  7. Kim Min-Kyung - Sung-Ja
  8. Jo Jae-Yun - Jo Dal-Goo
  9. Eom Hyo-Seop – Ayah Da Jung
  10. Kim Ik-Tae - Guru Hyun Jung-Bum
  11. Lee Hae-Young - Pengacara Ko Chan-Yong
  12. Lee Cheol-Min - Booldog (bulldog)
  13. Lee El - Oh Jung-A (Jaime)
  14. Park No-Shik - Jung Yong-Soo
  15. Park Jae-Hoon - Koo In-Gi
  16. Kim Sun-Hwa - Hong In-Sook (Ascetic Bbibbi)
  17. Kim Young-Ae – Ibu Woo Jin
  18. Lee Joon-Hyuk - cameo
  19. Kim Kyung-Jin - cameo
  20. Ahn Seok-Hwan - cameo
  21. Nam Myung-Ryul – cameo

Sinopsis :
                Nam Da Jung (Kim So Eun), seorang mahasiswa yang terlilit hutang peninggalan ayahnya. Suatu hari ia diberi sebuah tas penuh orang dari seorang nenek misterius. Saat hendak melaporkan ke kantor polisi, Ia baru sadar bahwa itu merupakan bagian sebuah reality show berjudul “Liar Game”.  Liar Game merupakan Reality show tentang menipu lawan untuk jadi pemenang. Nam Da Jung yang awalnya menolak kemudian malah terjebak dalam lingkaran permainan hingga akhir.

Review :
                Drama ini merupakan Remake dari serial drama Jepang yang berjudul sama. Serial tersebut diadaptasi dari serial manga Jepang. Ide drama ini tentang kewaspadaan terhadap siapapun. Waspada bukan berarti kita tidak berkomunikasi dengan orang lain, tapi bagaimana kita mampu mengamankan posisi kita dalam lingkaran orang di sekitar kita. Keunikannya ide itu dituangkan dalam bentuk reality showbeserta game unik yang tidak terduga sebelumnya, namun mampu menyampaikan pesan dengan tepat.
                Drama ini menggunakan plot maju, memang jenis alur yang cukup sering digunakan dalam audio visual dan tidak terlalu rumit. Hal ini dikarenakan konflik yang ada sangat rumit, detil cerita tidak boleh terlewat, sehingga alur yang dipilih adalah alur yang sesuai dengan karakter reality show. Drama ini memerlukan kecermatan tersendiri dalam produksi, karena trik yang begitu padat dan tidak terhitung, sehingga terkadang cerita terasa begitu lambat. Tidak semua drama mengharuskan detil cerita ditayangkan seluruhnya kecuali memang karena diperlukan, dan drama ini memerlukan itu agar trik yang disusun bisa menjadi lebih nyata dan rasional. Dengan durasi sekitar sejam sudah cukup normal untuk drama ini, meskipun bisa lebih panjang lagi namun dengan karakter cerita yang penuh detil, durasi yang terlalu panjang juga bisa menjadi membosankan.
                Drama ini memiliki tokoh yang unik, hampir semua tokoh yang ada seperti plastisin, bahkan lebih dari itu. Mereka mampu berubah menjadi begitu berbeda dengan sebelumnya. Misalnya Nam Da Jung yang awalnya mungkin penonton bahkan tidak berpikir dia ikut drama ini, nyatanya dia bahkan bertahan hingga akhir dengan cara yang sangat rasional, keberuntungan bisa dikatakan tidak dominan, semua murni dari trik yang digunakan. Hal yang sama pun berlaku pada tokoh lainnya. Hanya saja, yang mengherankan adalah Kang Do Young (Shin Sung Rok) yang awalnya pembawa acara kemudian malah ikut berada dalam permainan tersebut. Hal ini menjadi agak sulit diterima karena seorang pembawa acara pasti tahu jalannya acara, ketika dia masuk sebagai pemain dalam acaranya sendiri, menjadi tampak aneh dan kurang realistis.
                Hal lain yang patut dicermati adalah saat awal episode, menampilkan sosok  Cha Woo Jin (Lee Sang Yoon)   yang awalnya tampak seperti seorang dosen kemudian ditangkap dengan tuduhan pembunuhan. Khusus bagian ini tampak kurang detil karena masih banyak pertanyaan bagaimana dia tertuduh, dan lain sebagainya, yang ada hanya berupa petunjuk yang terpotong-potong bukan kesatuan cerita yang utuh, sehingga sulit dipahami. Namun hal ini tidak terlalu memengaruhi detil lainnya pada cerita. Bagian lain cerita lebih halus dan detil mengingat sudah masuk pada permainan yang memang tidak bisa meninggalkan detil cerita.
                Berikutnya fokus pada konflik pada drama. Konflik drama ini lebih pada bagaimana penonton dibuat gelisah dengan kemungkinan yang terjadi. Penonton umumnya memiliki semacam hasil perkiraan akan apa yang terjadi. Keunikan konflik dalam drama ini adalah bukan meningkatkan tensi cerita melalui masalah yang rumit bahkan buntu sehingga suasana menjadi menegangkan, namun justru  menyerang pola-pola yang dibuat penonton. Penonton dibuat gelisah karena mereka seperti mengaduk-aduk pola sehingga penonton dipenuhi keraguan apa yang nantinya terjadi, meskipun tensi tidak dinaikkan terlalu tinggi dan beberapa kali alurnya bisa tertebak, namun tetap saja kebimbangan yang diciptakan menjadikan perasaan penonton seperti diaduk-aduk. Pola seperti ini memang jarang digunakan karena tentunya perlu banyak trik dan tipuan, dan drama ini cukup sukses menjalankan itu.
                Setting cerita, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa drama ini berlatar reality show dan sudah ditata sedemikian rupa sehingga penonton drama seakan-akan menjadi penonton acara reality show tersebut. Untuk menciptakan setting yang bagus memang diperlukan riset dan tim khusus yang menangani itu, meski tidak dijelaskan apakah hal tersebut dijalankan dalam drama ini seperti halnya pada  drama seperti “Misaeng”. Kemudian pengambilan gambar juga sudah sesuai dan seakan-akan memang reality show. Zoom dan fokus disesuaikan sedemikian rupa sehingga drama ini lebih tampak benar-benar seperti sebuah reality show.
                Drama ini menggabungkan orang-orang dari berbagai latar belakang dalam satu reality show. Hal ini membawa pesan tentang betapa beragamnya manusia, namun mereka bisa sama-sama menipu satu sama lain untuk kemenangan mereka. Hal itu jamak terjadi dalam dunia nyata. Hal yang tidak kita sadari karena drama ini menggambarkannya dalam bentuk permainan dan trik, bukan seperti kehidupan nyata. Perlu disadari bahwa manusia sebagai individu dan kelompok pasti menginginkan dirinya selamat, aman dan nyaman. Untuk mencapai itu tidak jarang hal-hal yang tidak baik dilakukan demi hal itu, meski mengorbankan orang lain. Drama ini mengingatkan kita, jika kita hanya sibuk mengamankan diri sendiri maka kita justru terjebak pada hal itu dan menjadikan kita tidak aman. Hal lain yang hendak ditunjukkan dalam drama ini adalah kekuatan dari kejujuran dan kepercayaan. Meski drama ini penuh trik dan tipuan, drama ini menunjukkan bahwa dengan menipu justru tidak menyelamatkan kita. Keselamatan didapat karena dasar kejujuran dan kepercayaan kita pada orang lain. Menjadi terlalu curiga justru dimanfaatkan untuk keuntungan orang lain.

                Hal lain yang ditunjukkan dalam drama ini adalah semangat dan penuh percaya diri. Jika kita tidak percaya pada diri sendiri kita justru akan ditumbangkan dan ditipu orang lain dengan mudah. Ingatlah bahwa hidup dianugerahkan untuk kita, dan kita harus menjaga anugerah itu dengan penuh percaya diri. Hidup itu tanggung jawab yang diberikan pada kita dan harus kita jaga hingga saatnya berakhir. Drama ini sangat menarik buat kalian yang menyukai teka-teki dan tantangan, Selamat menyaksikan.

                
Sumber Foto dan Tentang drama dari Asianwiki

[REVIEW] Miss Granny (수상한그녀/Suspicious Woman) (Korean Movie)


Tentang Film :
Judul                        : Miss Granny (English Title), 수상한그녀(Suspicious Woman / Korean Title)
Sutradara                  : Hwang Dong-Hyuk
Penulis Naskah         : Shin Dong-Ik, Dong Hee-Sun, Hong Yoon-Jung, Hwang Dong-Hyuk
Produser                    : Han Hong-Suk, Lim Ji-Young, Jun Jae-Soon
Cinematographer      : Kim Ji-Yong
Tanggal Rilis            : January 22, 2014
Durasi                       : 124 menit
Genre                        : Comedy
Distributor                : CJ Entertainment
Bahasa                       : Korean
Negara                       : Korea Selatan
Pemain                      :
      1.       Shim Eun Kyung – Oh Doo Ri
      2.       Na Moon Hee – Oh Mal Soon
      3.       Jin Young – Ji Ha
      4.       Park In Hwan – Park
      5.       Song Dong Il – Hyun Chul
      6.       Hwang Jung Min – Ae Ja
      7.       Kim Hyun Suk – Na Young
      8.       Kim Seul Gi – Ha Na
      9.       Lee Jin Wook – Seung Woo
     10.   Lim Hyun Sung – Penumpang Bis
     11.   Jung In-Gi – Dokter teman Hyun-Chul
     12.   Park Hye-Jin - Ok-Ja
     13.   Ha Yeon-Joo - Soo-Yeon
     14.   Han Ji-Eun - Mi-Ae
     15.   Park Seung-Tae - Oh-Bok
     16.   Hong Suk-Youn - Apoteker
     17.   Kim Dong-Hee - Dragon
     18.   Hwang Seung-Eon – Mahasiswi yang menggunakan make-up
     19.   Kim Sun-Ha – putri dalam drama
     20.   Hwang Young-Hee – Pemilik Restoran Tionghoa
     21.   Choi Kyu-Hwan – Manajer penyanyi wanita
     22.   Kim Dong-Seok – MC acara musik
     23.   Jang Gwang – fotografer
     24.   Choi Hwa-Jung – DJ Radio
     25.   Kim Soo-Hyun – Pengendara Motor (Park dalam kondisi muda) 

Sinopsis :
        Oh Mal Soon (Na Moon Hee), seorang nenek 74 tahun mengalami kejadian tak terduga setelah ia mengambil foto di sebuah studio foto. Tanpa sadar dia kembali menjadi muda diumur sekitar 20 tahun. Dia pun mulai mewujudkan impiannya kembali sebagai seorang wanita muda dengan nama samaran Oh Doo Ri (Shim Eun Kyung). Berbagai konflik yang terjadi kemudian membuatnya memilih untuk kembali ke umur sebenarnya.

Review :
      Judul film ini diambil dari adegan kunci yang terjadi, yakni ketika Oh Mal Soon yang berumur 74 tahun berubah kembali menjadi dirinya yang berumur 20an. Miss Granny merupakan perpaduan dua kata yang mewakili dirinya dalam posisi muda (Miss) dan tua (Granny).  Tema film ini sendiri sebenarnya adalah tentang pentingnya waktu, kehidupan dan bagaimana menggunakan waktu semaksimal mungkin agar tidak terbuang sia-sia. Film ini selain dalam versi Korea, juga dirilis dalam versi Mandarin dengan judul “20 Once Again”, tentunya dengan pemain yang berbeda meskipun memiliki karakter dan jalan cerita yang hampir mirip satu sama lain. Sedikit perbedaan dilakukan untuk menyesuaikan kondisi yang berbeda antara budaya Tiongkok dan Korea Selatan.Dengan alur linier, film ini berusaha menggambarkan bagaimana seorang Oh Doo Ri menggunakan waktu yang ia miliki dengan baik untuk dapat mewujudkan mimpinya.
      Karakterisasi tokoh melalui internal sangat kuat. Perilaku tokoh digambarkan dengan baik melalui bahasa, emosi dan tingkah laku. Tidak banyak dilakukan secara eksternal sehingga karakter yang muncul tampak begitu alami dan dapat dihayati dengan baik. Shim Eun Kyung misalnya, Tidak mudah untuk menjalankan karakter orang tua dalam usia yang sangat muda, tentunya perlu banyak konsultasi yang dilakukan agar dapat menemukan emosi dan tingkah laku yang tepat sesuai dengan yang ingin digambarkan dalam film tersebut. Setting film sendiri tidak terlalu rumit karena mmenggunakan kondisi masa ssekarang sehingga tidak perlu banyak penyesuaian. Namun, ada bagian yang tampak kurang pas, yakni setting saat flashback Oh Doo Ri mengingat saat ia dalam kondisi hamil mengantar suaminya untuk ikut berperang. Settingnya seakan seperti di bandara, namun tampak terlalu mewah dan kurang sesuai dengan masa saat itu, jika yang diasumsikan adalah masa perang Korea antara 1950-1953, tampaknya belum ada gedung, apalagi bandara dengan desain yang futuristik dan mewah sedemikian rupa.
      Untuk efek dan editing lain dalam film rasanya tidak terlalu banyak hal yang rumit, khusus untuk setting acara konser musik di TV dibuat cukup megah dan sempurna sehingga penonton bisa merasakan atmosfir seperti konser sungguhan, namun karena sudut pandang kamera kurang menunjukkan sudut pandang seorang penonton, sehingga penonton kurang bisa masuk ke dalam film dan kemampuan menjadi seakan-akan didalam film tersebut menjadi sangat kurang. Sudut pandang kamera lebih seperti pengambilan gambar untuk acara live tv sehingga kurang nyaman jika penonton mencoba untuk masuk dan menjadi bagian dari film itu sendiri. Sudut pandang kamera menjadi salah satu pendorong penonton untuk masuk ke dalam film.
      Konflik pada film ini tidak terlalu menguras emosi, cukup sederhana dan mudah dipahami. Konflik yang banyak terjadi lebih pada konflik internal dalam diri Oh Doo Ri, apakah ia tetap mempertahankan posisinya sekarang menjadi muda atau kembali ke kondisi yang sebenarnya. Klimaks terjadi saat cucunya mengalami kecelakaan dan dia harus memilih yang paling tepat. Dia akhirnya memilih mengorbankan posisi muda kembali menjadi tua demi keselamatan cucunya, meskipun orang-orang disekitarnya mengharapkan agar dia tetap menjadi muda dan melanjutkan mimpinya, dia tidak bergeming, baginya keluarga lebih penting daripada kebahagiaan dirinya sendiri.
Film ini memberikan pesan kepada penonton tentang arti penting kehidupan. Penonton diingatkan tentang bagaimana kita mensyukuri setiap detak kehidupan kita. Banyak orang menganggap hidupnya sia-sia atau tidak berarti, tidak sedikit pula yang tidak menggunakan kesempatan yang dimilikinya dengan baik baru menyesal kemudian. Film ini mengingatkan pada kita untuk jangan pernah menghabiskan hidup untuk hal yang tidak berguna, atau terus mengeluh dengan masalah yang kita hadapi. Perlu diingat bahwa dalam hidup tidak ada kebahagiaan atau kesedihan yang abadi, pasti suat saat sedih dan senang datang berganti, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan baik.
     Pesan lain dari Film ini mengingatkan bahwa tidak semua orang memiliki nasib baik, selalu beruntung. Kita mungkin merasa bahwa hidup kita tidak beruntung, tapi yakinlah jika lebih banyak lagi yang tidak seberuntung kita. Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki dan jangan terlalu sering mengeluh. Mengeluh bukan jawaban dari masalah, tapi usaha, perjuangan yang menjadi jawabannya. Mengeluh hanya menambah beban pada kita dan orang lain, tapi tidak sedikitpun masalah kita terselesaikan dengan mengeluh. Film ini cocok bagi kalian yang menyukai kisah melodrama berbalut komedi khas Asia. Selamat menyaksikan ya.



Sumber Foto dan tentang drama dari Asianwiki